[Cerita] Sherlock Holmes : Laskar Jalanan


Haaaiii Hallooooo.. Apakabar semuaaa??

Karena postingan lalu tentang makanan yang ternyata banyak gak tahu apa itu Chai Kue (Apaaaaaa?? Kalian gak beruntung banget gak tahu salah satu makanan terenak ini 😛 ) Aku jadi pengen menulis tentang makanan-makanan khas yang ada di Pontianak ( yang mungkin gak ada di kota lain). Tapi kok yak pas aku cari-cari fotonya di folder aku gak dapet yak 😦 dan kemaren pas malam minggu aku udah sengaja gitu berwisata kuliner makanan khas pontianak.. Tapiiiiii, aku lupaaaa fotonya dong 😥 (saking laparnya 😛 )

Ya udah, karena foto tak di dapat, aku posting tentang buku yang baru aja aku selesai baca bulan lalu aja 8)

Kenapa tulisannya cerita di atas itu? Karena, makin lama aku ngeblog kok rasanya makin berasa aku ini gak bisa ngereview yak (ngelihat banyak tulisan tentang review yang bagus bener isinya). Baik itu novel, ataupun film. Jadi aku kurang bisa mengambil point-point penting dari cerita atau penampakannya. Makanya sekarang aku rada jarang nulis review >.<

Serlock Holmes : Laskar Jalanan

Aku pertama mengenal Sherlock Holmes itu pas ada filmnya pad atahun 2009 (iyaaaa,,, aku tahu aku ketinggalan banget >.< ) Waktu aku mau nonton filmnya baru kali itulah aku tahu kalau film ini diambil dari novel yang terkenal pada jamannya.

Karena penasaran dengan novelnya, akupun mencari-cari novel Sherlock Holmes. Pas aku lihat di Gramed kok banyak banget yak novelnya. Aku yang gak tahu urutannya langsung cari-cari info di web. Sampailah aku menemukan Laskar Jalanan ini yang terdiri dari 4 buah buku. Ambil simplenya aku pesan aja di internet bukunya.

Pas, sampai bukunya aku baru sadar dong ternyata pengarang dari buku yang aku pesen ini adalah pengarang baru dan bukan pengarang aslinya yang sir Arthur Conan doh,, gak banget yak 😛

Pengarang buku ini adalah Tracy Mack dan Michael Citrin sepasang suami istri sepertinya seh mereka berdua adalah penggemar serial detektif conan dulunya (yaaaa iya laaah nieee ). Jika Sir Arthur Conan menceritakan Mr Holmes dari pandangan Dr Watson, kalau novel ini dari sisi Laskar Jalanannya.

ceritanya..

Rumah Mr. Holmes yang terletak di Baker Street berdekatan dengan markas sebuah anak-anak jalanan yang menyebut dirinya Laskar Jalanan Barker Street. Mereka adalah 12 anak yang berumur kisaran 7 tahun hingga 14 tahun. Mereka adalah Wiggin : sang ketua Laskar Jalanna, Osgood Manning, Rohan, Alfie, Elliot, Alistair, Barnaby, Fletcher, Simpson, James, Pete dan Shem. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, satu-satunya hal yang sama dari mereka semua adalah mereka telah yatim piatu dan tidak punya keluarga sama sekali, kecuali Osgood yang masih mempunyai seorang bibi jauh dan ayah kandung yang sampai sekarang dia tidak mengetahui siapa dia.

Anak-anak tersebut dalam beberapa hal sangat cekatan. Mereka adalah pengamat dan pendengar (penguping) serta penguntit yang baik. Karena itulah Mr. holmes sangat suka menggunakan jasa mereka untuk mengamati sesuatu. Namun laskar pelangi yang berjiwa petualang tinggi tidak ingin hanya bekerja untuk mengamati kasus yang ada. Kadang, mereka juga ingin ‘beraksi’ yang kebanyakan membahanyakan mereka semua.

Terutama Osgood yang karateristiknya mirip dengan Mr. Holmes. Dia bisa membaca situasi dari hasil pengamatan yang sebelumnya telah dilihatnya, dia juga satu-satunya dari anggota Laskar Pelangi yang bisa membaca dan menulis. Apalagi dia sangat beropsesi untuk mengumpulkan uang demi keinginannya mencari ayah kandungnya.

Kasus demi kasus yang Mr. Holmes berikan kepada Laskar jalanan berhasil dilaksanakan dengan baik. Yang hampir kesemuanya juga dibantu oleh Pilar, seorang anak perempuan dari seorang peramal yang dikenal mereka pada kasus pertamanya ‘Misteri Kematian Bintang Sirkus’. Pilar yang bisa membaca gerak mulut dan karakter orang sangat bermanfaat bagi kasus anak-anak laskar jalanan.

***

Walaupun keempat seri buku ini membahas tentang kasus-kasus yang berbeda, namun ada benang merah yang menyatukan keempat buku tersebut sehingga jika aku menarik kesimpulan adalah keempat buku ini tidak bisa terpisah untuk membacanya.

Musuh besar dari Mr. Holmes dari keempat serial ini ada satu nama yang disetiap bukunya selalu disebutkan dan bahkan dua dari empat serinya membahas tentang penjahat yang bernama Profesor Moriarty.

Menurut aku buku ini lumayan enak buat dibaca. Gaya penulisannya tidak berat dan memaksakan yang ada malah semakin membosankan untuk dibaca. Tapi, gaya bercerita detektifnya seh dapet yak menurut aku (gak bisa dibandingkan dengan Sir Conan juga seh secara belum baca bukunya 😛 ), namun sampai selesai keempat bukunya yang aku baca, tidak satupun buku yang bisa aku tebak secara gamblang akhir dari ceritanya. Apalagi cerita dibuku keempat yang ‘khas’ Sherlock Holmes banget gitu (merujuk pada film Sherlock Holmes yang terbaru).

Ya, bagi yang suka dengan cerita detektif gini boleh lah membaca buku ini. Tapi, walaupun gak bisa ketebak, aku merasa pemaparan kasus-kasusnya belum terlalu dalem seh. Mungkin target mereka memang untuk pembaca detektif pemula seperti aku :mrgreen:

So, selamat membaca !

Jadi blogger tapi gak mau ikutan kuis, bagaikan naik taksi tapi gak mau pake argo. Belum jadi blogger gaul kalo belum ikutan ‘Kuis Slogan Gaul Kartini Modern’ di Blog Bibi Titi Teliti.

28 Comments

  1. kalo sherlock terus terang saya gak terlalu tertarik, tapi cakwe saya suka. kalo bener ini makanan yang sama, di jakarta sudah barang umum itu, yang dari tepung digoreng dan makannya pakai saus cabe, biasanya juga dipotong-potong dan ditaburkan di bubur ayam.

  2. aku duluuuu banget cuma baca 1 bukunya, itu pun pinjem dan lupa pula judulnya yang mana :p
    nie pinjeeemm 😛
    eh nie, ada PR untukmu di blogku, yg postingan berjudul campucampur, kalau sudi tolong kerjakan yaa terima kasih 🙂

  3. Aku belum pernah baca si Sherlock Holmes ini sih Nie…
    dan kenapa bisa beda gituh pengarang nya yak?
    gak dipaten ato gimana sih??

    Kalo buat aku sih…belum ada yang bisa ngalahin Agatha Cristie untuk cerita misteri deh Nie…
    gak ketebak gituh motif dan pembunuhnya…dan harus detail banget bacanya…takjub..

    Aku lebih suka si Hercule Poirot daripada Miss Marple sih…

    1. agatha cristie? waahhh pernah demgar seh teh.. tapi gak pernah baca.. soalnya klo terlihat covernya berat aja aku udah males bacanya.. hihihu

  4. nonton filmnya aja belum lhooo.
    hehe
    temen-temen yg lain juga bilangnya rame…
    kalo dibandingin sama conan bagus siapa ya?

    1. kalau dibandingkan dg conan.seh beda gaya yak.. apalagi cona cuma animasi.. klo holmes kan ada bagian berkelahinya juga dikit2.. hmm..

  5. Aku baru pulang dari kota kelahirannya Sir Arthur Conan Doyle loh Nie, Edinburgh, huahaha 😆 *gak nyambung* (dan tahu ini pun ketika aku disana dan seorang tour guide yang ngasih tahu, huahaha 😆 ).

    Sherlock Holmes memang keren ceritanya, hehehe 🙂

      1. Enggak 😦 Nggak nemu Nie waktu itu, haha. Cuma ntar foto sama yang di London aja deh. Malah di London ada museumnya Sherlock Holmes loh, hahaha 🙂

        1. ya.. sayang banget yak.. padahal kan seru berfoto ditempat aslinya..

          iih lucu juga yak karakter buku bisa sampe dibuatkan museum.. kalau diindonesia ada gak yak? hmmmm…

Leave a reply to Kampung Daun Cancel reply